IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

 


A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Meyakini sepenuhnya bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi dan rasul sebagai wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umat manusia.
Kitab-kitab Allah tersebut menjadi pedoman dan petunjuk hidup manusia.
Keimanan kepada kitab-kitab Allah merupakan rukun iman yang ke-3

Kitab-kitab Allah yang Wajib diketahui
1. Zabur. Diturunkan kepada Nabi Daud alaihis salam
2. Taurat. Diturunkan kepada Nabi Musa alaihis salam
3. Injil. Diturunkan kepada Nabi Isa alaihis salam
4. Al Quran. Diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihiwasallam

Ayat-ayat terkait hal ini adalah : QS. An Nisa : 163, QS. Ali Imron : 3, Al-A’la : 18-19


Sikap kita terhadap Kitab-kitab sebelum Al Quran

Keimanan kita terhadap kitab-kitab sebelum Al Quran bersifat umum. Artinya kita hanya  diperintahkan untuk percaya bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya itu. Akan tetapi tidak diperintahkan untuk meyakini rincian kandungan ajarannya. Karena sebagian dari kitab-kitab itu kini sudah tidak ada, seperti suhuf Ibrahim dan Musa, serta Zabur. Dan sebagian lagi sudah mengalami perubahan seperti Taurat dan Injil.
Al Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya dan meluruskan atau membenarkan perubahan-perubahan dari isi sebagian kitab-kitab terdahulu yang diselewengkan oleh pengikut agama-agama sebelumnya (Yahudi, Nasrani)

B. PENGERTIAN AL QUR’AN

Secara Bahasa : Bacaan atau sesuatu yang dibaca berulangulang.
Secara Istilah : Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai mukjizat melalui perantara Malaikat Jibril, sampai kepada kita dengan jalan mutawatir
Ditulis dalam bentuk mushaf yang diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas. Dan berpahala bagi yang membacanya

Sifat-Sifat Al Quran
1. Al Quran merupakan Kalam Allah subhanahu wa ta’ala. Maka semua kata-kata yang keluar dari makhluk termasuk Nabi Muhammad sendiri tidak disebut Al Quran
2. Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasallam melalui perantara Malaikat Jibril.
3. Al Quran menunjukkan Mukjizat. Artinya Al Quran sesuatu yang luar biasa yang datang dari Allah. Al Quran menantang manusia dan jin untuk mendatangkan suatu kitab seperti Al Quran. Tetapi mereka tidak mampu melakukannya. (2:23-24)
4. Al Quran sampai kepada kita dengan jalan mutawatir dan tertulis dalam bentuk kitab (Al Fatihah sampai An Nas)
5. Membacanya terhitung ibadah

Kemukjizatan Al Quran terletak pada 4 hal
1. Ketinggian nilai sastranya
2. Ajarannya yang cocok untuk diterapkan di setiap tempat dan zaman
3. Kebenaran berita-berita gaibnya, baik berkaitan dengan kejadian-kejadian masa lalu maupun masa depan
4. Kebenaran isyarat-isyarat ilmiahnya (sains), yang dibenarkan oleh penemuan-penemuan ilmiah pada masa-masa berikutnya

C. PANDANGAN AL QURAN TERHADAP KITAB-KITAB TERDAHULU

Islam mengakui bahwa kitab-kitab suci terdahulu yang dibawa oleh para nabi terdahulu adalah wahyu Allah ta’ala. Namun dengan berjalannya waktu keaslian kitab-kitab tersebut tidak terpelihara dan mengalami perubahan-perubahan. Meskipun begitu tidak berarti isi kitab terdahulu semuanya palsu. Dalam hal ini Al Quran berperan sebagai mushaddiq (pembenar), muhaimin (parameter kebenaran), dan nasikh (pengahapus)

Peran Al Quran terhadap Kitab-kitab Terdahulu
Mushoddiq : Pembenar artinya membenarkan bahwa Zabur, Taurat dan Injil merupakan kitab-kitab yang awalnya wahyu Allah kepada para nabi. Dan juga meluruskan apa-apa yang telah diubah oleh para pengikutnya
Muhaimin : Parameter kebenaran artinya mengetahui bagian-bagian mana dari kandungan kitab-kitab itu yang benar sebagai wahyu Allah, serta bagian mana yang telah mengalami perubahan. Semua itu dilihat dari kesesuaian dengan kandungan Al Quran atau tidak. Jika sesuai dengan Al Quran maka itu benar, jika itu menyelisihi Al Quran maka itu bukan wahyu dari Allah. Al Quran satu-satunya kitab Allah yang kebenarannya dijaga oleh Allah sampai akhir zaman. Firman Allah QS. Al Hijr ayat 9 :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُون

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

Nasikh : Penghapus artinya Al Quran berfungsi sebagai penghapus masa berlaku hukum-hukum atau ajaran-ajaran syariat yang terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu, kecuali tentang perkara-perkara yang diakui masih berlaku di dalam Al Quran. Maka ajaran-ajaran yang masih berlaku tersebut saat mendan Injil merupakan kitab-kitav yang awalnya wahyu Allahjadi bagian dari ajaran Islam.

D. KEUTAMAAN MEMBACA AL QURAN
1. Pahala yang Berlipat Ganda
Sabda Nabi
Shallallahu alaihi wasallam :
Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, dia akan mendapatkan satu kebaikan, Kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak menyebut alif-laam-miim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf” (HR. Tirmidzi)
2. Syafaat (Pertolongan) pada Hari Kiamat
Sabda Rosulullah
Shallallahu alaihi wasallam :
Bacalah Al Quran! Karena bacaan itu di hari kiamat akan datang memberi syafaat kepada orang yang membacanya. Bacalah Az Zahrawain yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imron. Karena keduanya akan datang berbetuk awan atau berbentuk dua kelompok burung yang dengan sayapnya menaungi  pembacanya, Bacalah surat Al Baqarah, karena membacanya akan mendatangkan keberkahan, meninggalkannya akan mendatangkan penyesalan dan dengan membacanya tidak akan mempan oleh sihir.” (HR. Muslim)
3. Seperti buah jeruk yang baunya harum dan rasanya manis
Rosulullah
Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an adalah seperti jeruk manis yang baunya harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti kurma,
tidak berbau harum tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an adalah seperti bunga, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seumpama buah pare, tidak berbau harum dan rasanya pahit
." (HR Al-Bukhari, Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah)
4.  Melapangkan rumah dan memperbanyak rezeki
Rosulullah
Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
Jika rumah dibacakan Kitab Allah, maka bacaan itu akan melapangkan penghuninya, rezekinya banyak, dihadiri oleh malaikat dan syetan keluar. Tetapi rumah yang tidak dibacakan Kitab Allah akan menyempitkan penghuninya, rezekinya sedikit, malaikat le;uar, dan syetan masuk” (Mushonnaf Ibnu Abi Syaiban)

E. KEUTAMAAN MENGHAFAL AL QURAN
Penghafal Al Quran akan hidup bersama Malaikat.
Hadits Nabi
shallahu alaihi wasallam :
Orang yang membaca Al Quran dan dia menghafalnya akan bersama mailaikat yang mulia, sedangkan orang yang membaca (AL Quran) dengan terbata-bata dan mengalami kesulitan dalam membacanya maka dia akan mendapat dua pahala
(HR. Bukhori)
Penghafal Al Quran ditinggikan kedudukannya di syurga beberapa derajat
Rasulullah
shallahu alaihi wasallam bersabda:
Dikatakan kepada penghafal Al Quran (di akhirat), “Bacalah Al Quran dan naiklah ke surga serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagaimana engkau tartilkan saat di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu di surge ditentukan oleh akhir ayat yang engkau baca
(HR. Abu Daud)

F. KEUTAMAAN MEMPELAJARI AL QURAN

1. Paling mulia di sisi Allah
Sabda Rasulullah shallahu alaihi wasallam
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengamalkannya
(HR.Bukhori)
2. Al Quran sumber segala kebaikan
Abdullah bin Mas’ud berkata : Sesungguhnya Al Quran adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan itu sebisa mungkin.Sesungguhnya Al Quran adalah tali Allah, Dia memerintahkan untuk berpegang teguh kepadanya. Ia adalah cahaya yang terang benderang dan obat yang bermanfaat yang bisa menjaga orang yang berpegang teguh padanya(Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah)
3. Satu ayat lebih baik dari seekor unta
Hadits nabi shallahu alaihi wasallam : Rasulullah menemui para sahabatnya di teras masjid. Beliau bertanya: “Siapa di antara kalian yang ingin di setiap pagi pergi ke Buthan atau Aqiq (nama tempat di Madinah) untuk mengambil dua ekor unta yang besar, tidak berdoa dan tidak memutuskan taIi  silaturrohim (maksudnya halal bukan hasil curian) ?” para sahabat berkat: ”tentu kami mau ya Rasulullah”. Nabi berkata: “Mengapa kalian tidak pergi ke masjid di pagi hari, kemudian mempelajari atau membaca dua ayat dari Kitab Allah, hal itu lebih baik dari dua ekor unta, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta, setiap bilangan ayat adalah jumlah unta(HR. Muslim)
4. Mempelajari satu ayat lebih baik dari 100 rakaat shalat Sunnah
Rasulullah shallahu alaihi wasallam menasehati Abu Dzar: Wahai Abu Dzar, engkau di pagi hari  mempelajari satu ayat dari Kitab Allah itu lebih baik bagimu dibandingkan mendirikan shalat (Sunnah) seratus rakaat(HR. Ibnu Majah)

Kewajiban Mengamalkan Al Quran
Puncak interaksi seorang muslim dengan Al Quran adalah mengamalkan ajarannya. Yaitu dengan membenarkan berita yang dikabarkan oleh Al Quran, menerapkan hokum-hukumnya, melaksanakan perintahperintahnya, dan menjauhi larangan-larangannya. 
Para sahabat apabila selesai belajar sepuluh ayat Al Quran dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mereka tidak berpindah ke ayat lain sebelum
benar-benar mengamalkan ayat yang mereka pelajari tersebut.
Abu Abdurrahman as-Sulami berkata, “Kami belajar Al Quran dari sekelompok orang (sahabat). Mereka bercerita, jika belajar 10 ayat, mereka tidak beranjak ke 10 ayat berikutnya hingga  mengamalkan ilmu-ilmu yang dikandungnya, mereka belajar ilmu dan amal sekaligus".

Apa Kewajiban Kita kepada Al Quran
1. Membacanya setiap hari dengan tartil (bacaan yang baik dan benar)
2. Berusaha agar dapat menikmati bacaannya dan terkesan dengan makna yang dikandungnya
3. Merenungkan makna-makna yang terkandung di dalamnya
4. Menghafalnya dan terus menjaga hafalannya
5. Mengamalkan ajaran-ajarannya.

Tidak melaksanakan salah satu dari kelima kewajiban ini merupakan
bentuk mengabaikan Al Quran.


Post a Comment

0 Comments